Selasa, 12 Juni 2012
Praktikum teknologi benih, anatomi benih
|
Latar
Belakang
Setiap
biji matang (mature seed) selalu
terdiri paling kurang 2 bagian yaitu, (1) embryo dan (2) kulit biji (need coat atau testa). Embryo terbentuk atau berasal dari telur yang dibuahi (zygote) dengan mengalami pebelahan sel
di dalam embryosac. Kulit biji terbentuk atau berasal dari integument (satu
atau lebih) dari ovule (Kartasapoetra,
Ance. 2003).
Biji
merupakan suatu organisasi yang tersusun rapi, mempunyai persediaan bahan
makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Walaupun
banyak hal yang terdapat pada biji, tetapi baik mengenal jumlah, bentuk maupun
strukturnya, mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu menjamin
kelangsungan hidupnya. Pengetahuan tentang struktur biji akan memberikan
pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur biji tersebut (Anonim 1.
2011).
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui keadaan anatomi benih dari beberapa
jenis benih.
TINJAUAN
PUSTAKA
Bagian-bagian
biji terdiri dari 3 bagian dasar :
1.
Embrio
Embrio
adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri
dari struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil
(calon batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di
dalam kelas Angiospermae
diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon
mempunyai satu kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon
mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai
lebih dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15
kotiledon. Pada rerumputan (grasses)
kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut
plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan
pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi
oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
2.
Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada
biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan
cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka
dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya.
Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan
endospermnya.
Perisperm,
misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic betina
yang haploid misal pada kelas Gymnospermae
yaitu pinus.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat.
3.
Pelindung biji
Pelindung
biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan
kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi
selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan
kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit
biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau
serangan cendawan, bakteri dan insekta.
Dalam
hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas
monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas monokotiledon : cadangan
makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan
serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon :
cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai
dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan,
bunga matahari dan labu (Sutopo, L. 2002).
BAHAN
DAN METODE
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Biji
nangka, digunakan sebagai bahan dalam praktikum anatomi
benih.
Biji
rambutan, digunakan sebagai bahan dalam praktikum anatomi benih.
Biji
melinjo, digunakan sebagai bahan dalam praktikum anatomi
benih.
Biji
jagung, digunakan sebagai bahan dalam praktikum anatomi
benih.
Biji
kacang kedelai, digunakan sebagai bahan dalam praktikum
anatomi benih.
Biji
kacang nagara, digunakan sebagai bahan dalam praktikum
anatomi benih.
Alat
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Cutter,
digunakan untuk membelah biji.
Kertas
gambar, digunakan untuk menggambar anatomi benih.
Pensil
warna, digunakan untuk mewarnai gambar benih.
Tempat
dan Waktu
Praktikum
ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, pada hari Rabu, tanggal 12 Oktober
2011 pukul 08.00 sampai dengan selesai.
Prosedur
Kerja
1. Masing-masing
biji dibelah dengan menggunakan cutter. 3 biji dibelah melintang, dan 3 biji
dibelah membujur.
2. Gambar
anatomi benih dan diberi warna.
3. Buat
klasifikasi masing-masing tanaman.
4. Gambar
biji utuh dan belahan melintangnya.
5. a.
Rambutan dan nangka : tentukan pada gambar yang mana testa, arillus, embrio
(radikula dan plumula), dan endosperm.
b.
Melinjo : tentukan lapisan sarcotesta, sclerotesta, endotesta, embrio (radikula
dan plumula), dan endosperm.
c.
Jagung : tentukan testa, endosperm, scutellum, coleorhiza, radikula, mesokotil,
coleotyl, dan plumula.
d.
Kedelai dan kacang nagara : tentukan testa, hilum, kotiledon, lembaga (radikula,
hypokotil, dan plumula).
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pengamatan
yang dilakukan memperoleh hasil sebagai berikut :
No.
|
Gambar
|
Klasifikasi
|
Keterangan
|
1.
|
Biji Nangka
|
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo
: Urticales
Spesies
: Artocarpus heterophyllus Lam.
|
a. Testa
b. Arillus
c. Embrio
(radikula dan plumula)
d. Endosperm
|
2.
|
Biji Rambutan
|
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo
: Sapindales
Spesies
: Nephelium lappaceum L.
|
a. Testa
b. Arillus
c. Embrio
(radikula dan plumula)
d. Endosperm
|
3.
|
Biji Melinjo
|
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Gnetophyta
Kelas
: Gnetopsida
Ordo
: Gnetales
Spesies
: Gnetum gnemon L.
|
a. Sarcotesta
b. Sclerotesta
c. Endotest
d. Embrio
(radikula dan plumula)
e. Endosperm
|
4.
|
Biji Jagung
|
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas : Commelinidae
Ordo
: Poales
Spesies
: Zea mays L.
|
a. Testa
b. Endosperm
c. Scutellum
d. Coleorhiza
e. Radikula
f. Mesokotil
g. Coleotyl
h. Plumula
|
5.
|
Biji Kacang
Kedelai
|
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo
: Fabales
Spesies
: Glycine max (L.) Merr.
|
a. Testa
b. Hilum
c. Kotiledon
d. Lembaga
(radikula, hypokotil, dan plumula)
|
6.
|
Biji Kacang
Nagara
|
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo
: Fabales
Spesies
: Vigna unguiculata (L.) Walp.
|
a. Testa
b. Hilum
c. Kotiledon
d. Lembaga
(radikula, hypokotil, dan plumula)
|
Pembahasan
Anatomi biji rambutan adalah testa,
arillus, embrio(radikula dan plumula) dan endosperm. Testa memiliki sifat yaitu
tipis, kaku seperti kulit, keras seperti kayu/batu dan memiliki keadaan warna
yang bervariasi. Arilus adalah merupakan pertumbuhan dari tali pusar, embrio
merupakan calon individu baru, dan endosperm adalah jika berasal dari sel-sel
yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder, yang setelah dibuahi oleh
salah satu inti sperma, membelah menjadi jaringan penimbun makanan dan hanya
ditemukan pada tumbuhan Angiospermae. Sedangkan pada biji nagka anatominya
hampir sama dengan anatomi biji rambutan. Itu dikarenakan biji nangka merupakan
golongan tumbuhan biji tertutup. Anatomi biji nangka terdiri dari testa,
arillus, embrio, dan endosperm.
Biji
melinjo adalah termasuk tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan biji terbuka.
Anatomi biji melinjo terdiri dari sarcotesta, sclerotesta, endotest, embrio (radikula dan plumula), endosperm. Sarcotesta adalah memiliki
sifat yaitu kulit terluar yaitu tebal berdaging dan warna berubah dari muda ke
tua. Sclerotesta atau kulit tengah memiliki cirri kuat dan keras, endotest atau
kulit dalam yaitu tipis seperti selaput, sering melekat pada inti biji. Embrio
merupakan calon individu baru, dan endosperm adalah jika berasal dari sel-sel
yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder, yang setelah dibuahi oleh
salah satu inti sperma, membelah menjadi jaringan penimbun makanan.
Biji jagung mempunyai bagian-
bagian tertentu seperti testa, endosperm, scutellum, coleorhiza, radikula,
mesokotil, coleotyl, dan plumula. Testa adalah memiliki sifat yaitu tipis, kaku
seperti kulit, keras seperti kayu/batu dan memiliki keadaan warna yang bervariasi.
Endosperm adalah jika berasal dari sel-sel yang berasal dari inti kandung
lembaga sekunder, yang setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma, membelah
menjadi jaringan penimbun makanan. Biji kacang kedelai memiliki bagian-bagian
sebagai berikut yaitu testa, hilum, kotiledon, lembaga (radikula, hypokotil, dan plumula). Testa adalah kulit
biji berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses
pembentukan biji. Daun lembaga (cotyledon)
merupakan daun pertama suatu tumbuhan, yang mempunyai fungsi sebagai tempat
penimbun makanan, sebagai alat untuk melakukan asimilasi dan sebagai alat
pengisap makanan. Pada kacang nagara, anatominya tidak jauh berbeda dengan
anatomi pada kacang kedelai, yaitu testa,
hilum, kotiledon, lembaga (radikula, hypokotil, dan
plumula).
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Percobaan
yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pada Rambutan dan nagka terdapat anatomi
yaitu testa, arillus, embrio (radikula dan plumula), dan endosperm.
2.
Pada melinjo terdapat lapisan
sarcotesta, sclerotesta, endotesta, embrio (radikula dan plumula), dan
endosperm.
3.
Pada biji jagung terdapat testa,
endosperm, scutellum, coleorhiza, radikula, mesokotil, coleotyl, dan plumula.
4.
Pada biji kacang kedelai dan kacang
nagara terdapat testa, hilum, kotiledon, lembaga (radikula, hypokotil, dan
plumula).
Saran
Saran saya untuk
praktikum ini adalah peserta harus dapat lebih memperhatikan dan ikut serta
dalam pelaksanaan praktikum. Sebab apabila diabaikan maka peserta sendiri yang
akan menemui kesulitan dikemudian harinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim 1. 2011. Anatomi
Benih. http://ramadhan.20m.com/whats_new.html. Diakses pada
tanggal 12 Oktober 2011.
Kartasapoetra,
Ance G. 2003. Teknologi Benih. Jakarta : Rineka Cipta.
Sutopo, L. 2002.
Teknologi Benih. Malang : Fakultas Pertanian UNBRAW.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar