Rabu, 13 Juni 2012
bahan kuliah pencemaran tanah
PENDAHULUAN
Dalam pertemuan ini
anda akan mempelajari pencemaran tanah. Hal ini penting diketahui karena tanah yang
tercemar akan mengganggu sifat-sifat tanah terutama sifat biologi tanah. Seperti telah diuraikan
sebelumnya bahwa faktor biologi tersebut
sangat penting hubungannya dengan kesuburan dan kesehatan tanah.
Setelah anda mempelajari bab ini diharapkan anda dapat mengetahui
bermacam-macam bahan pencemar tanah
PENYAJIAN
Akhir-akhir ini sudah banyak perhatian dicurahkan pada pencemaran lingkungan dan pengaruhnya terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya, termasuk juga pencemaran terhadap tanah. Diantara bahan pencemar yang cukup besar pengaruhnya terhadap kesuburan dan kesehatan tanah adalah ; (1) pestisida dan pupuk yang digunakan dalam usaha kegiatan pertanian, (2) bahan anorganik seperti air raksa, kadmium dan timah hitam, (3) garam-garam (4) bahan radioaktif dan (5) limah rumah tangga dan industri. Baiklah berikut ini diuraikan satu persatu.
1. Pestisida dan Pupuk
Hampir semua usaha pertanian sekarang ini sudah menggunakan bahan kimia,
baik untuk membunuh hama
/ penyakit tanaman maupun untuk pemupukan. Bahan kimia yang digunakan untuk
membunuh hama /
penyakit disebut pestisida (seperti; insektisida, rodentisida, herbisida dan sebagainya. Dalam
banyak kasus, sisa bahan kimia ini tertinggal di dalam tanah dan manjadi bahan pencemar tanah (soil pollutan).
Pestisida biasanya digunakan untuk membasmi organisme tertentu, baik
berupa penyakit, hama
ataupun gulma. Walaupun yang dituju hanya
satu sasaran. Sebagai contoh insektisida yang mengandung bahan arsenik, timah
hitam yang digunakan untuk membasmi kumbang kentang, tetapi juga membunuh
burung, lebah, cacing tanah dan dalam beberapa kasus juga manusia. Penimbunan
senyawa ini di dalam tanah, masih berbahaya dalam jangka beberapa tahun setelah
pemberiannya dihentikan.
Pemakaian pestisida di beberapa negara yang sudah maju sekarang ini sudah
sangat dibatasi dan diawasi dengan ketat, tetapi di negara berkembang belum ada
pengawasan yang ketat sehingga pemakaian pestisida yang berbahaya dan sudah dilarang, ternyata sebagain orang
secara sembunyi-sembunyi masih menggunakannya.
Penggunaan insektisida DDT misalnya
dilarang , tetapi ia masih diproduksi dan digunakan di beberapa negara
yang pengawasannnya kurang ketat tadi.
Dalam pengerjaan
pertanian juga biasanya disebarkan pupuk, baik pupuk organik (seperti pupuk
kandang) atau pupuk anorganik (seperti urea, SP-36 dan KCl). Dalam jumlah yang
kecil dan cara aplikasi yang benar, pupuk ini
tidaklah menimbulkan bahaya bagi tanah, tetapi dalam jumlah yang banyak
dan terus-menerus dapat berbahaya. Tempat / kandang dengan ternak dalam jumlah
yang besar (misalnya, ayam lebih dari
10.000 ekor dipelihara dalam kandang), dalam waktu tertentu terjadi penimbunan
senyawa nitrat ke dalam tanah. Dengan adanya aliran air senyawa ini dapat
bergerak ke tempat lain. Konsentrasi nitrat yang tinggi dapat membahayakan
tanaman dan organisme tanah lainnya. Begitu pula penggunaan pupuk buatan yang banyak
dan tidak efisien, misalnya penggunaan pupuk yang melebihi dosis anjuran
dan pengelolaan pupuk yang salah dapat berakibat
hanyutnya sebagian pupuk tersebut ke dalam tanah. Secara umum, dalam jumlah
banyak (terakumulasi dalam konsentrasi tinggi) semua unsur hara dapat berbahaya
bagi tanaman dan organisme tanah.
2. Bahan Kimia Anorganik (Logam Berat)
Bahan
anorganik selain unsur hara tanaman yang sering mencemari tanah adalah mercury (air raksa), cadmium dan timah hitam. Bahan kimia ini juga
termasuk ke dalam jenis logam berat. Bahan
kimia ini juga sering terdapat dalam pestisida seperti telah diuraikan
diatas atau berupa produk-produk industri, limbah industri, limbah pertambangan, bahan
bakar dan lain sebagainya.
Mercury
atau air raksa dapat masuk ke dalam tanah melalui penggunaan pestisida dan
kegiatan industri. Tanaman yang disemprot dengan pestisida tidak semuanya
senyawa tersebut terserap tanaman.
Sebagian senyawa yang mengandung logam ini jatuh ke tanah dan menumpuk di dalam
talam tanah. Logam ini di dalam tanah berbahaya bagi organisme tanah, karena
bersifat racun seperti dalam bentuk Methyl
Mercury.
Cadmium sering terdapat
dalam sampah / limbah pabrik / limbah tambang. Di Jepang pernah
diberitakan tentang keracunan cadmium
dikarenakan memakan ikan dari perairan yang tercemar cadmium.
Timah hitam tanpa kita sadari banyak mencemari
tanah dan organisme dari asap kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar
premium.
Sejumlah
merk sabun (deterjen) terutama yang berkadar fosfor tinggi dapat mencemari air ( air tanah). Walaupun fosfor merupakan
unsur hara penting bagi tanaman, tetapi dalam jumlah besar dan tidak pada
tempatnya dapat mencemari tanah. Akumulasi fosfor (dan unsur lainnya) di air
disebut Eutrofikasi. Eutrofikasi dapat mengakibatkan pertumbuhan
gulma air yang cepat sehingga menutup perairan dan mengganggu kegiatan perikanan.
Disamping itu bila air yang mengandung fosfor banyak ini mengalir ke lahan
pertanian dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman seperti pembungaan dini dan sebagainya.
3. Garam-Garam
Senyawa-senyawa garam
yang dimaksud disini adalah senyawa yang berasal dari senyawa asam dan basa
sepeerti; NaCl, CaSO4, MgSO4, KSO4 dan
sebagainya. Di daerah kering seperti di
beberapa tempat di Jawa Timur, dimana sistem irigasi diterapkan, ada
kecenderungan garam-garam terlarut menumpuk ketika air menguap dari tanah
sehingga konsentrasi garam-garam tersebut tinggi dan dapat meracuni tanaman dan
mikroorganisme tanah. Hal seperti ini
juga terjadi di daerah irigasi di
Meksiko dan USA
dan diberitakan sebagai masalah yang
besar.
4. Bahan Radioaktif
Semakin banyak penggunaan
energi nuklir dan energi lainnya, maka
penempatan sampah / limbahnya menjadi
masalah. Penempatan limbah nuklir di
darat (tanah) harus lebih cermat untuk mencegah merembesnya bahan itu ke dalam tanah (air tanah). Bahan radioaktif ini sangat berbahaya bagi
tanaman dan organisme lainnya.
5. Limbah Rumah Tangga / Industri
Dengan
pertambahan penduduk yang cepat, timbullah persoalan sehubungan dengan
pengelolaan limbah rumah tangga dan
industri tersebut. Limbah / sampah dalam
jumlah dan jenis banyak seperti, bahan
dari tumbuhan, hewan, manusia, logam,
kaca, plastik dan limbah industri lainnya cukup sulit dikelola. Akhir-akhir ini dikenal istilah Land
Fill yaitu suatu area yang digunakan untuk menimbun sampah. Dari
berbagai jenis sampah ini akan dihasilkan bahan pencemar yang membahayakan
tanah.
LATIHAN
PETUNJUK
: Jika anda dapat menjawab pertanyaan berikut dengan jelas dan lengkap
maka anda telah menguasai sedikitnya 50
% dari bahan yang diajarkan dalam bab ini.
PERTANYAAN
:
1.
Sebutkan enam macam bahan pencemar tanah yang anda
ketahui !
2.
Mengapa pestisida,
pupuk dan limbah rumah tangga
dapat mencemari tanah, jelaskan!
RINGKASAN
Diantara bahan pencemar yang cukup besar pengaruhnya adalah ; (1) pestisida dan pupuk yang digunakan dalam usaha kegiatan pertanian, (2) bahan anorganik seperti air raksa, kadmium dan timah hitam, (3) garam-garam dan (4) bahan radioaktif dan (5) limah rumah tangga dan industri
PENUTUP
TES FORMATIF
PETUNJUK : Jawablah pertanyaan
berikut dengan singkat tapi jelas.
- Jelaskan kenapa unsur hara yang berlebihan dapat merusak kesuburan tanah ? Jelaskan.
- Pestisida selain membunuh hama atau penyakit tanaman, juga dapat membunuh organisme apa saja. Jelaskan mengapa organisme selain hama atau penyakit itu jangan dibunuh ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar